Kamis, 24 November 2011

Website Badan Geologi

Dalam website http://psdg.bgl.esdm.go.id/ terdapat berbagai macam informasi mengenai sumberdaya geologi dan penelitian mengenai sumberdaya geologi di daerah tertentu. Salah satu informasi yang saya dapatkan yaitu mengenai Impor batu bara Indonesia ke Jepang. Beriut kutipannya :

Ternyata  Jepang masih mengandalkan impor batu bara dari Indonesia. Bahkan dalam beberapa tahun belakangan volumenya mengalami peningkatan yang tajam.

Selain akibat ketidakstabilan pasokan dari China, impor batu bara dari Indonesia ke Jepang lebih menguntungkan dari sisi angkutan laut dibanding dengan batu bara dari Australia.

Berdasarkan data yang disampaikan Eiichiro, hingga 2008, impor batu bara Jepang dari Indonesia sekira 30 persen dari kebutuhan negeri ini. Peningkatan kontribusi batu bara Indonesia di Jepang terjadi mulai 2003 yaitu sekira 22 persen.

Sejak itu setiap tahunnya, batu bara Indonesia terus meningkat perannya untuk memenuhi kebutuhan Jepang. Sebelumnya, dari 2000-2002, peran batu bara Indonesia di Jepang stabil di kisaran 14 persen.

Adapun kebutuhan Jepang akan batu bara, menurut Eiichiro, masih terus meningkat. Jika di 2009 kebutuhan batu bara Jepang diprediksi sebesar 60 juta metrik ton, maka di 2015 akan menjadi 120 juta metrik ton. Kebutuhan sebesar itu baik untuk industri maupun pembangkit listrik.

Peningkatan impor batu bara sub-bituminous dari Indonesia dalam beberapa tahun belakangan dan di masa mendatang adalah untuk memenuhi kebutuhan pembangkit listrik di Jepang.

Pemanfaatan batu bara sub-bituminous, menurut Eiichiro, memiliki prospek yang baik terutama dari sisi harga yang tergolong kompetitif dalam beberapa tahun mendatang. Hanya saja, di sisi lain ada tantangan lingkungan hidup antara penanganan abu maupun harus meminimalkan emisi gas SOx dan NOx.

Kendati teknologi pemanfaatan batu bara Low Rank semakin berkembang, konsumen Jepang masih membatasi untuk memilih batu bara kualitas menengah dari Indonesia.

Sumber http://psdg.bgl.esdm.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=808:jepang-andalkan-impor-batu-bara-indonesia&catid=50:artikel-umum&Itemid=519

Resensi Untuk website BAKOSURTANAL

Atlas adalah kumpulan dari beberapa peta yang dibukukan. Seiring dengan perkembangan jaman, kini atlas tersedia atlas elektronik. Atlas dapat memberi berbagai macam informasi yang berkaitan dengan wilayah, fisik dan lingkungan alam suatu wilayah.

Dalam http://atlasnasional.bakosurtanal.go.id/ tersedia atlas nasional negara Indonesia yang bersuber dari BAKOSURTANAL yang memiliki tiga tema, yaitu : fisik dan lingkungan, potensi dan sumber daya, dan sejarah, wilayah, penduduk dan budaya.

Potensi dan sumberdaya merupakan salah satu tema atlas nasional Indonesia yang di dalamnya berisi : sumberdaya geologi, sumberdaya pesisir laut, sumberdaya air, transportasi, pariwisata, serta flora dan fauna. Sumberdaya geologi merupakan sub tema atlas nasional Indonesia yang menarik, karena Wilayah Indonesia merupakan daerah pertemuan atau benturan tiga lempeng tektonik yaitu Eurasia , Hindia-Australia dan Pasifik. Hal ini mengakibatkan adanya pergerakan pulau dan struktur batuan yang beragam. Berbagai jenis dan umur batuan batuan yang bervariasi membuat wilayah Indonesia kaya dengan sumberdaya mineral baik logam, non logam dan energi. Jenis energi yang banyak tersedia di wilayah Indonesia diantaranya minyak, gas, batubara, dsb. Selain potensi sumberdaya yang cukup banyak tersedia, wilayah Indonesia juga merupakan zona-zona sesar, patahan dan deretan gunung api aktif yang memanjang dari ujung Sumatera sampai ke Maluku.

 Jenis Sumberdaya geologi : Batubara, non logam, logam, panas bumi, dan sumerdaya mineral dan energi lepas pantai.
salah satu jenis sumberdaya geologi adalah sumberdaya mineral dan energi lepas pantai. Sumber daya Mineral dan Energi lepas pantai adalah material anorganik homogen yang terjadi secara alamiah serta mempunyai struktur atom dan komposisi kimia tertentu. Mineral dapat dibedakan menurut karakteristiknya, yaitu berdasarkan : warna, goresan, transparansi, kekerasan, struktur kristal dan tampilan yang terletak di lepas pantai laut indonesia.
Beberapa sifat keterdapatan endapan mineral, diantaranya : terdapat dalam jumlah terbatas dan tidak merata di kulit bumi, baik dari segi mutu (kualitas) maupun jumlah (kuantitas). Oleh karena itu eksplorasi mineral (logam) merupakan kegiatan bersifat padat modal.