Kamis, 07 Oktober 2010

Perubahan Sosial dan Kebudayaan

Perubahan Sosial dan Kebudayaan



1. Pengantar

Para sosiolog pernah mengklasifikasikan masyarakat menjadi 2 kelompok, yaitu: masyarakat statis dan masyarakat dinamis. Masyarakat statis dimaksudkan masyarakat yang sedikit sekali mengalami perubahan dan berjalan lambat. Sedangkan masyarakat dinamis adalah masyarakat yang mengalami perubahan yang cepat.

Setiap masyarakat manusia dalam hidupnya pasti mengalami perubahan, baik dalam jangka waktu yang relative pendek atau yang relative panjang, baik yang pengaruhnya terbatas atau yang luas. Maka, diakuilah dinamika sebagai inti jiwa masyarakat.

Perubahan hanya akan dapat ditemukan oleh seseorang yang sempat meneliti susunan dan kehidupan suatu masyarakat pada suatu waktu dan membandingkannya dengan susunan dan kehidupan suatu masyarakat pada waktu lampau.

Perubahan-perubahan masyarakat dapat mengenai nilai-nilai social, norma-norma social, pola-pola perilaku organisasi, susunan lembaga kemasyarakatan, lapisan-lapisan dalam masyarakat, kekuasaan dan wewenang, interaksi social, dan sebagainya. Perubahan-perubahan bukanlah semata-mata berarti sebuah kemajuan (progress) namun dapat pula berarti kemunduran dari bidang-bidang kehidupan tertentu (Regress).

Perubahan dalam masyarakat memang telah ada sejak zaman dahulu. Namun, dewasa ini perubahan-perubahan tersebut berjalan dengan sangat cepat, hal ini disebabkan adanya penemuan-penemuan baru bidang teknologi dan komunikasi modern sehingga perubahan atau penemuan baru yang terjadi di suatu tempat dengan cepat dapat diketahui oleh masyarakat lain yang berbeda jauh dari tempat tersebut.



1. Pembatasan Pengertian
1. Definisi

a) William F. Ogburn

Ruang lingkup perubahan social meliputi unsur-unsur kebudayaan baik yang materil maupun immaterial.

b) Kingsley Davis

Perubahan social adalah perubahan yang terjadi dalam struktur dan fungsi masyarakat.

c) Maclver

Perubahan social dikatakn perubahan dalam hubungan social (social relationships) atau sebagai perubahan terhadap keseimbangan (Equilibrium) hubungan social.

d) Gillin dan Gillin

Perubahan social sebagai suatu variasi dari cara-cara hidup yang diterima, baik karena perubahankondisi geografis, kebudayaan materiil, komposisi pendudukn, ideology, maupun difusi atau penemuan baru.





e) Samuel Koenig

Perubahan social menunjukan pada modifikasi-modifikasi yang terjadi dalam pola kehidupan manusia yang terjadi karena sebab-sebab intern maupun ekstern.

f) Selo Soemardjan

Perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan dalam suatu masyarakat, yang mempengaruhi system social, termasuk di dalamnya nilai-nilai, sikap, dan pola-pola perilaku antara kelompok-kelompok dalam masyarakat



1. Teori-teori Perubahan Sosial

Para ahli filsafat berpendapat bahwa perubahan social merupakan gejala yang wajar dalam pergaulan hidup manusia.

Ahli lain juga berpendapat bahwa perubahan social terjadi karena adanya perubahan dalam unsure-unsur yang mempertahankan keseimbangan masyarakat, seperti: perubahan unsure geografis, biologis, ekonomis, atau kebudayaan. Ada juga yang berpendapat bahwa perubahan social bersifat periodic dan non periodic karena perubahan merupakan suatu lingaran kejadian.

Beberapa sosiolog berpendapat bahwa ada kondisi-kondisi social primer yang menyebabkan terjadinya perubahan. Misalnya kondisi-kondisi ekonomis, teknologis, geografis, atau biologis yang menyebabkan terjadinya perubahan-perubahan pada aspek kehidupan social lainnya.

Menurut teori siklus perubahan sosial dan kebudayaan merupakan sesuatu yang tidak dapat direncanakan atau diarahkan ke suatu titik tertentu. Akan tetapi, berputar menurut pola melingkar. Dengan demikian, perubahan sosial dan kebudayaan merupakan bentuk perubahan yang selalu berulang, apa yang terjadi sekarang memiliki kemiripan dengan yang terjadi dimasa lampau, jadi menurut teori siklus tidak ada proses perubahan masyarakat secara bertahap sehingga batas-batas antara pola hidup primitive, tradisional, dan modern tidak jelas.

Menurut teori linier adalah suatu perkembangan yang menyatakan bahwa perubahan sosial dan kebudayaan bersifat linier atau berkembang menuju ke suatu titik tujuan tertentu. Dan perubahan sosial dan kebudayaan dapat direncanakan atau diarahkan ke suatu titik tujuan tertentu. Teori linier dibedakan menjadi 2 bagian:

1. Teori Revolusi, yaitu perubahan sosial dak kebudayaan yang berlangsung secara drastis. Menurut Marx, masyarakat berkembang secara linier, dan bersifat revolusioner. Masyarakat semula bercorak feudal lalu berubah secara revolusioner menjadi masyarakat kapitalis kemudian berubah menjadi masyarakat sosial-komunis yang merupakan puncak perkembangan masyarakat.
2. Teori Evolusi, yakni perubahan sosial dan kebudayaan yang berlangsung dengan lambat dalam jangka waktu lama. Perubahan sosial dan kebudayaan dari masyarakat primitive, tradisional, dan bersahaja menuju ke bentuk masyarakat modern yang kompleks dan maju berlangsung secara bertahap. Teori ini mempunyai 3 bagian, yaitu:

1) Unilinear Theories of Evolution: “Manusia dan masyarakat mengalami perkembangan sesuai tahap-tahap tertentu, dari yang sederhana menjadi kompleks dan sampai pada tahap yang sempurna”.

2) Universal Theory of Evolution: “Perkambangan masyarakat tidak perlu melalui tahap-tahap tertantu yang tetap”.

3) Multilined Theories of Evolution: “Menekankan pada penelitian terhadap tahap perkembangan tertentu dalam evolusi masyarakat”.



1. Hubungan antara perubahan sosial dan perubahan kebudayaan
1. Kingsley Davis: perubahan sosial merupakan bagian dari perubahan kebudayaan
2. Perubahan kebudayaan mencakup ilmu pengetahuan, kesenian, teknologi, filsafat bahkan perubahan dalam bentuk serta aturan organisasi social
3. Kingsley Davis : kebudayaan mencakup segenap cara berpikir dan bertingkah laku yang timbul karena interaksi yang bersifat komunikatif seperti menyampaikan buah pikiran secara simbolis dan bukan karena warisan yang bersifat keturunan, kebudayaan tidak hanya berkaitan dengan warisan leluhur dan etnisitas
4. Dalam kehidupan sehari-hari tidak mudah untuk membuat garis yang tegas antara perubahan sosial dan perubahan kebudayaan karena tidak ada masyarakat yang tidak mempunyai kebudayaan dan sebaliknya tidak mungkin ada kebudayaan yang tidak terjelma dalam suatu masyarakat
5. Perubahan sosial dan perubahan kebudayaan mempunyai satu aspek yang sama yaitu keduanya bersangkut-paut dengan suatu penerimaan cara-cara baru atas suatu perbaikan dalam suatu masyarakat dalam memenuhi kebutuhannya
6. Beberapa contoh menunjukkan bahwa perubahan model pakaian dan kesenian dapat terjadi tanpa mempengaruhi lembaga kemasyarakatan atau sistem sosial, namun sukar dibayangkan terjadi perubahan sosial tanpa didahului oleh perubahan kebudayaan. Mis, lembaga keluarga,hak milik,perkawinan tidak mungkin akan berubah tanpa didahului oleh perubahan fundamental di dalam kebudayaan

UNSUR DALAM KAJIAN GEOGRAFI

UNSUR DALAM KAJIAN GEOGRAFI
1. Letak atau Lokasi
Letak atau lokasi merupakan unsur paling esensial dalam kajian keruangan muka bumi. Mengingat pentingnya arti letak suatu tempat dalam ruang di muka bumi beberapa istilah dipakai untuk menunjukannya, meskipun dengan pengertian dan makna yang tidak selalu sama. Ada dua macam letak yang diperhatikan dalam kajian geografi regional, yaitu:
a) Letak Astronomis, berdasarkan pada kedudukan suatu tempat di muka bumi yang bulat bagaikan bola menurut garis lintang dan garis bujurnya, yaitu garis khayal yang melingkari bumi dan dapat menunjukan letak suatu tempat di bumi yang bulat.
Letak astronomis disebut juga letak yang absolut atau mutlak karena berdasarkan pada garis pangkal atau sumbu yang “tetap”, yaitu garis ekuato atau katulistiwa yang menjadi pangkal hitungan atau garis lintang nol derajat dan garis meridian nol yang melalui kota Greenwich dekat London yang menjadi pangkal hitungan derajat bujur.
Sebutan letak astronomis muncul karena penentuannya didasrkan pada hasil pengamatan (pengukuran) posisinya atau kedudukannya terhadap benda langit (bintang atau matahari). Sebagian orang menyebutkan juga letak menurut derajat lintang dan bujur sebagai letak geografis karena berpengaruh pada kondisi geografis tempat atau wilayah yang bersangkutan, antara lain bertalian dengan keadaan iklim, ukuran dan perbedaan waktu.
Letak lintang juga berkaitan dengan zona-zona iklim matahari. Hal demikian disebabkan oleh kedudukan matahari dalam menyinari bumi yang berputar pada sumbunya yang “miring” terhadap bidang peredarannya dalam gerakan bumi mengelilingi matahari. Itu sebabnya timbul apa yang disebut iklim tropis, sub-tropis, iklim sedang dan seterusnya serta adanya empat musim di wilayah-wilayah di luar daerah tropis. Karena perputaran bumi pada sumbunya dan pemanasan atmosfer bumi yang tidak sama, maka timbul pula system sirkulasi udara umumnya di muka bumi yang menghasilkan system atau pola aliran udara baik vertical maupun horizontal. Secara vertical terdapat zona massa udara naik (tekanan udara rendah, basah) di sekitar ekuator dan lintang sedang, serta zona massa udara turun (tekanan udara tinggi, kering) di sekitar lintang 300 dan kutub utara/selatan. Sedang secara horizontal terdapat pola angin pasat di lintang rendah, angin barat di lintang sedang, dan angin timur di lintang tinggi.
Dari adanya pola sirkulasi umum uadar permukaan bumi maka dapat dipahami mengapa wilayah-wilayah gurun terdapat disekitar lintang 300 di utara atau selatan ekuator, meskipun keadaan daerah gurun juga dimodifikasi oleh bentuk, luas dan relief wilayah yang bersangkutan atau oleh sebab pengaruh adanya arus laut angin barat yang dingin (kering) di pantai barat Australia, Afrika, dan Amerika Serikat.
b) Letak Relatif, disebut juga letak geografis merupakan letak atau kedudukan suatu tempat atau wilayah dalam bubungannya dengan keadaan atau kondisi lingkungan disekitarnya, baik keadaan ekonomi, kehidupan social politik, dan budaya, wilayah perairan atau daratan yang memberikan arti penting dan sebagainya. Karena itu muncul juga sebuta-sebutan letak social, letak ekonomis, letak cultural, letak strategis dan sebagainya. Dipakai sebutan letak relative kareana keadaannya dapat berubah sejalan dengan perbahan kondisi lingkungan sekitar. Singapuara yang letak stronomisnya tidak berubah-ubah dari dulu sampai masa mendatang (sepanjang masih dipakai meridian nol yang sekarang dan ekuator sebagai pangkal perhitungan derajat lintang) letak strategisnya telah berubah dan sangat meningkat cepat sejalan dengan makin padatnya lalu lintas pelayaran lewat selat Malaka dan pergeseran kancah percaturan ekonomi dan politik dunia ke wilayah tepian pasifik.
Letak relative yang sangat menguntungkan dapat menjadikan potensi yang sangat positif bagi suatu tempat atau wilayah, tetapi juga dapat menimbulkan kerawanan karena banyak pihak yang ingin memanfaatkan atau menguasainya.
Letak geologis yang berkaitan dengan posisi suatu tempat atau wilayah terhadap keberadaan lempeng tektonik daratan (benua) atau dasar laut yang berubah dan bergerak “sangat lambat” dapat memberikan arti atau karakteristik khusus bagi tempat atau wilayah tersebut, misalnya dalam hal kaitannya dengan gejala volkanisme, kerawanan gempa, dan kondisi atau sifat-sifat lain yang menguntungkan atau dapat menimbulkan kerugian/kerusakan.
Meskipun letak astronomis yang bersifat absolu telah mendasari berbagai kemungkinan kondisi alam yang berlainan bagi kehidupan manusia, dalam kajian geografi letak relative lebih banyak menjadi perhatian para geograf dalam telaah dan analisisnya. Hal ini berkaitan dengan kondisi lingkungan sekitar yang terus berubah oleh sebab pertambahan penduduk, kemajuan perkembangan perekonomian, dan IPTEK yang dihasilkan manusia.

Pelangi dan persahabatan...

Di suatu masa warna-warna dunia mulai bertengkar
Semua menganggap dirinyalah yang terbaik
yang paling penting
yang paling bermanfaat
yang paling disukai


HIJAU berkata:"Jelas akulah yang terpenting.
Aku adalah pertanda kehidupan dan harapan.
Aku dipilih untuk mewarnai rerumputan, pepohonan dan dedaunan.
Tanpa aku, semua hewan akan mati.
Lihatlah ke pedesaan, aku adalah warna mayoritas ....."

BIRU menginterupsi :
"Kamu hanya berpikir tentang bumi,
pertimbangkanlah langit dan samudra luas.
Airlah yang menjadi dasar kehidupan dan
awan mengambil kekuatan dari kedalaman lautan.
Langit memberikan ruang dan kedamaian dan ketenangan.
Tanpa kedamaian, kamu semua tidak akan menjadi apa-apa"

KUNING cekikikan :
"Kalian semua serius amat sih?
Aku membawa tawa, kesenangan dan kehangatan bagi dunia.
Matahari berwarna kuning, dan bintang-bintang berwarna kuning.
Setiap kali kau melihat bunga matahari, seluruh dunia mulai tersenyum.
Tanpa aku, dunia tidak ada kesenangan."


ORANYE menyusul dengan meniupkan trompetnya :
"Aku adalah warna kesehatan dan kekuatan.
Aku jarang, tetapi aku berharga karena aku mengisi kebutuhan kehidupan manusia.
Aku membawa vitamin-vitamin terpenting. Pikirkanlah wortel, labu, jeruk, mangga dan pepaya.
Aku tidak ada dimana-mana setiap saat,
tetapi aku mengisi lazuardi saat fajar atau saat matahari terbenam.
Keindahanku begitu menakjubkan hingga tak seorangpun dari kalian
akan terbetik di pikiran orang."

MERAH tidak bisa diam lebih lama dan berteriak :
"Aku adalah Pemimpin kalian. Aku adalah darah - darah kehidupan!
Aku adalah warna bahaya dan keberanian.
Aku berani untuk bertempur demi suatu kuasa.
Aku membawa api ke dalam darah.
Tanpa aku, bumi akan kosong laksana bulan.
Aku adalah warna hasrat dan cinta, mawar merah, poinsentia dan bunga poppy."

UNGU bangkit dan berdiri setinggi-tingginya ia mampu :
Ia memang tinggi dan berbicara dengan keangkuhan.
"Aku adalah warna kerajaan dan kekuasaan.
Raja, Pemimpin dan para
Uskup memilih aku sebagai pertanda otoritas dan kebijaksanaan.
Tidak seorangpun menentangku. Mereka mendengarkan dan menuruti kehendakku."


Akhirnya NILA berbicara
lebih pelan dari yang
lainnya, namun dengan kekuatan niat yang sama :
"Pikirkanlah tentang aku. Aku warna diam.
Kalian jarang memperhatikan ada aku, namun tanpaku kalian semua menjadi dangkal.
Aku merepresentasikan pemikiran dan refleksi, matahari terbenam dan kedalaman laut.
Kalian membutuhkan aku untuk keseimbangan dan kontras, untuk doa dan ketentraman batin."

Jadi, semua warna terus menyombongkan diri,
masing-masing yakin akan superioritas dirinya.
Perdebatan mereka menjadi semakin keras.
Tiba-tiba, sinar halilitar melintas membutakan.
Guruh menggelegar.
Hujan mulai turun tanpa ampun.
Warna-warna bersedeku
bersama ketakutan, berdekatan satu sama lain mencari ketenangan.



Di tengah suara gemuruh, hujan berbicara :
"WARNA-WARNA TOLOL, kalian bertengkar satu sama lain,
masing-masing ingin mendominasi yang lain. Tidakkah kalian
tahu bahwa kalian masing-masing diciptakan untuk tujuan khusus,
unik dan berbeda?
Berpegangan tanganlah dan mendekatlah kepadaku!"
Menuruti perintah, warna-warna berpegangan tangan mendekati
hujan, yang kemudian berkata :

"Mulai sekarang, setiap kali hujan mengguyur,
masing-masing dari kalian akan membusurkan diri sepanjang langit bagai
busur warna sebagai pengingat bahwa kalian semua dapat hidup bersama
dalam kedamaian.





Pelangi adalah pertanda Harapan hari esok."
Jadi, setiap kali HUJAN deras menotok membasahi dunia, dan saat
Pelangi memunculkan diri di angkasa marilah kita
MENGINGAT untuk selalu
MENGHARGAI satu sama lain.
MASING-MASING KITA MEMPUNYAI SESUATU YANG UNIK
KITA SEMUA DIBERIKAN KELEBIHAN UNTUK MEMBUAT PERUBAHAN DI DUNIA
DAN SAAT KITA MENYADARI PEMBE RIAN ITU, LEWAT KEKUATAN VISI KITA,
KITA MEMPEROLEH KEMAMPUAN UNTUK MEMBENTUK MASA DEPAN ....




Persahabatan itu bagaikan pelangi :
Merah bagaikan buah apel, terasa manis di dalamnya.
Jingga bagaikan kobaran api yang tak akan pernah padam.
Kuning bagaikan mentari yang menyinari hari-hari kita.
Hijau bagaikan tanaman yang tumbuh subur.
Biru bagaikan air jernih alami.
Ungu bagaikan kuntum bunga yang merekah.
Nila-lembayung bagaikan mimpi-mimpi yang mengisi kalbu.